Sustainable District Outlook 2025 adalah ruang temu yang menampilkan cerita perubahan, pembelajaran, dan capaian kabupaten anggota Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL). Acara ini menjadi wadah untuk membangun kesadaran, membuka peluang kolaborasi ragam pihak, serta mendorong peran aktif kabupaten sebagai penggerak agar menginspirasi lebih banyak pihak untuk menuju kabupaten yang lestari.
Tata kelola lahan adalah kunci pembangunan berkelanjutan di daerah untuk menghubungkan pengelolaan ruang hidup, ekosistem penting, dan arah pembangunan daerah. Namun tantangannya kompleks, mulai dari konflik agraria yang meningkat, tingginya laju deforestasi, hingga bencana hidrometeorologi yang kian sering terjadi. Tata kelola lahan yang baik menjadi fondasi bagi ketahanan bencana, kedaulatan pangan, dan ekonomi lestari berbasis alam. Sustainable District Outlook (SDO) menyoroti kabupaten-kabupaten yang bergerak dan berinovasi menuju kabupaten yang lestari dan berdaya.
Panggung Cerita Lestari menampilkan inovasi dan program strategis dari daerah untuk Visi Indonesia EMAS yang melestarikan dan menyeimbangkan antara pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dikemas secara dinamis dan inklusif melalui talkshow tematik, cerita praktik baik, dan pertunjukan budaya lokal. Panggung ini menjadi titik temu strategis bagi pemerintah daerah, nasional, dan mitra pembangunan untuk membangun kepercayaan, mempererat kolaborasi, dan memperkuat gerakan bersama.
Mempertemukan pemerintah daerah, nasional, dan mitra-mitra pembangunan untuk menciptakan dan memperkuat komitmen kolaboratif terhadap inovasi dan program strategis. Lebih dari sekedar ruang temu, area ini akan jadi pusat dialog, interaksi, dan matchmaking. Aksi bersama dimulai—dari percakapan, komitmen, hingga aksi nyata.
Mengajak pengunjung menelusuri perjalanan menuju kabupaten yang lestari, dengan menghadirkan daerah sebagai laboratorium hidup tempat tumbuhnya resep-resep perubahan. Melalui dua bagian utama: Pameran Nanti yang menggambarkan cita-cita masa depan, dan Pameran Kini yang menampilkan sinyal perubahan dari kabupaten percontohan dalam bentuk karya instalasi berbasis data. Pameran ini menyajikan imajinasi arah transformasi yang reflektif dan kolektif menuju masa depan yang lestari.
Sekitar 59% wilayah Kabupaten Sintang merupakan Kawasan lindung dan budidaya kehutanan yang membuat perekonomian Sintang didominasi oleh sektor sumber daya alam dan lahan sebesar 23,59 %. Sintang menonjolkan inovasi kebijakan dan peraturan daerah, tercermin dari Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB), Pengembangan Produk Unggulan Daerah Lestari, Peraturan Bupati Nomor 122 Tahun 2021 tentang Pedoman Tata Cara Pengusulan dan Penetapan Pengelolaan Rimba/Gupung di Luar Kawasan Hutan oleh Masyarakat di Kabupaten Sintang dan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH), yang menjadi masukan penting dalam penyusunan RPJPD, RPJMD, KLHS dan Kajian Risiko Bencana. Untuk memastikan kebijakan tersebut dapat berjalan baik, Pemda Sintang membentuk Forum Multipihak Sekretariat Bersama Pembangunan Sintang Lestari. Sentra inovasi yang digerakkan oleh orang-orang muda Sintang juga sudah berjalan dan terus bergerak mengembangkan inovasi basis alam yang mendukung transformasi kabupaten Sintang menuju Kabupaten Lestari.
Hampir 70% dari total wilayah Kabupaten Sigi adalah area hutan. Melalui Sigi Hijau, Kabupaten Sigi berkomitmen dalam mengedepankan pembangunan dengan prinsip pengelolaan sumber daya alam yang optimal, perlindungan kawasan hutan, pelestarian lingkungan dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang didorong dengan konsep gotong-royong melalui Kemitraan Multipihak Sigi Hijau. Praktik upaya optimalisasi sumber daya alam di Sigi diwujudkan melalui pengembangan komoditas unggulan di bidang perkebunan dengan tiga komoditas unggulan, yaitu kakao, kopi, dan vanila. Komoditas tersebut ditanam di area berhutan dengan sistem agroforestri. Saat ini, Sigi sudah memiliki tempat pemrosesan skala kecil di beberapa desa dan tempat pemrosesan skala besar untuk memastikan secara perlahan komoditas bisa memiliki nilai tambah. Pada implementasinya, pengembangan komoditas di Sigi diintegrasikan dengan program TORA (Tanah Objek Reforma Agraria) dan Perhutanan Sosial. Ini menjadi peluang untuk memperkuat pemberdayaan ekonomi lokal, perlindungan hutan, keadilan agraria dan pemulihan pasca bencana.
Siak terletak di Provinsi Riau merupakan wilayah strategis dengan kekayaan 50,32% lahan gambut tropis yang dibalut warisan budaya Melayu yang masih apik terjaga. Melalui inisiatif Siak Hijau, Pemerintah Kabupaten mendorong restorasi gambut berbasis masyarakat dengan pengembangan produk turunan berbasis alam. Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati) Siak merupakan komitmen Pemerintah Kabupaten Siak untuk restorasi ekosistem gambut, konservasi spesies lokal, edukasi dan penelitian, dan pariwisata berbasis ekologi. Pendekatan tersebut diperkuat oleh forum multi pihak untuk rencana aksi kolaborasi dan peran orang muda dalam inovasi sosial dan industri kreatif.
Potensi ekonomi Sanggau berasal dari sektor kehutanan, pertanian, dan perkebunan. Sanggau telah mengimplementasikan Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB) 2022-2024 dan menetapkan RPJPD 2025-2045 yang mendukung komitmen menuju kabupaten lestari. Pemerintah Kabupaten Sanggau diperkuat dengan 19 mitra pembangunan yang tergabung dalam Sekretariat Sabang Merah Berdompu. Saat ini, Sanggau berfokus pada pengembangan model ekonomi berbasis masyarakat adat dan komunitas lokal untuk mencapai pembangunan lestari dan inklusif.
Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) menunjukkan komitmen kuat terhadap pembangunan berkelanjutan melalui Pusat Unggulan Komoditi Lestari (PUKL), ruang kolaborasi multipihak yang berfokus pada tiga pilar: lingkungan, sosial, dan ekonomi. Pemerintah menargetkan perlindungan 16.585 hektare lahan gambut APL dan 7.518 hektare hutan tegakan, termasuk penguatan pengelolaan gambut. Di Bukit Pendape, ekowisata dikembangkan seiring upaya pelestarian pohon ulin (Eusideroxylon zwageri) melalui program pohon asuh. Inovasi lokal turut diperkuat melalui pemanfaatan gambir sebagai pewarna alami. Pemerintah juga mendorong program ketahanan pangan, seperti pemanfaatan pekarangan untuk pola pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA). Musi Banyuasin Perlindungan wilayah kelola masyarakat dan mendorong pengembangan madu hutan sebagai sumber ekonomi bagi komunitas adat Suku Anak Dalam (SAD). Mewujudkan pekebun yang ramah lingkungan dengan pembukaan lahan tanpa bakar, dan peningkatan kapasitas kesejahteraan Pekebun, melalui forum multipihak yang mendukung inklusi pekebun serta ketelusuran rantai pasok komoditas bebas deforestasi.
Terkenal sebagai Benteng Terakhir Hutan Hujan Borneo yang memiliki 75% kawasan hutan, terdiri dari 19% hutan produksi dan 56% kawasan konservasi, termasuk Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum yang juga menjadi bagian Cagar Biosfer Kapuas Hulu UNESCO. Kapuas Hulu tidak hanya penting secara ekologis, tetapi juga menjadi ruang hidup masyarakat adat untuk mengembangkan kearifan lokal salah satunya tenun pewarna alami. Di tengah tantangan yang dihadapi, gerakan orang muda yang memanfaatkan industri kreatif untuk menyuarakan pentingnya perlindungan hutan dan identitas budaya tumbuh subur. Sinergi sektor konservasi, ekonomi berbasis masyarakat adat, dan ekspresi generasi muda menjadi model integratif pembangunan berkelanjutan di Kapuas Hulu.
Visi Pemerintah kabupaten terbaru adalah Restorasi Kabupaten Gorontalo Berkemajuan dan Berkelanjutan melalui pembangunan sumber daya unggul, transformasi ekonomi kerakyatan berbasis teknologi untuk produk bernilai tambah dan berkelanjutan, serta terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik. Kabupaten Gorontalo memiliki sentra produksi kelapa terbesar di Indonesia yaitu mencapai 22.265 hektar dengan total produksi 23.958 ton di tahun 2024. Kabupaten Gorontalo menunjukkan tren positif dalam produktivitas kelapa, yang naik dari 1,2 ton/ha pada 2017 menjadi 1,4 ton/ha di 2024. Transformasi pengembangan inovasi produk turunan kelapa ini sedang dilakukan dengan pendekatan pengembangan kawasan ekonomi berbasis pertanian terintegrasi untuk mendukung transisi energi.
Wilayah Bone Bolango didominasi oleh kawasan konservasi Taman Nasional Nani Wartabone yang mencakup hutan hujan tropis dengan keanekaragaman hayati yang tinggi, termasuk satwa endemik, Anoa dan Burung Maleo. Wilayah pesisir selatan dikenal dengan keindahan terumbu karang dan biota laut langka yang menarik banyak penyelam. Target Bone Bolango untuk menuju kabupaten yang lestari adalah melindungi 30 hektare kawasan hutan dan ekosistem penting serta meningkatkan kesejahteraan 1.200 jiwa masyarakat lokal dengan pendekatan kolaborasi multi pihak, peningkatan kapasitas, dan riset & development untuk komoditas lestari, termasuk melalui kegiatan pertanian konservasi inklusif.
Aceh Tamiang meraih penghargaan atas keberhasilan dalam pelaporan dan sertifikasi RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) & ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) kepada lebih dari 2.200 petani swadaya mencakup luas lahan sekitar 3.300 ha dari empat koperasi dan satu perkumpulan petani. Aceh Tamiang juga aktif dalam mempromosikan perkebunan berkelanjutan melalui pembentukan Pusat Unggulan Perkebunan Lestari (PUPL) sebagai forum multipihak untuk mempercepat pencapaian SDGs. Hal ini juga diimbangi dengan target program penguatan daya saing produk UMKM berbasis agroforestri.
Asisten 2 Kapuas Hulu - Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Kapuas Hulu
DetailTaman Nasional Lore Lindu - Kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu
DetailDinas Tanaman Pangan Hortikultura, dan Perkebunan Kab. Sigi - Kepala Dinas
DetailKMSPE (Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pendanaan Ekologi) - Direktur Eksekutif PATTIRO (Salah satu anggota KMS PE)
DetailAkademisi, Birokrat, dan pakar Otonomi Daerah Indonesia - Akademisi, Birokrat, dan pakar Otonomi Daerah Indonesia
DetailJalin Indonesia - Founder
Hilmar Farid adalah sejarawan, intelektual publik, sekaligus aktivis kebudayaan Indonesia. Ia menyelesaikan pendidikan doktoralnya di Universitas Leiden, Belanda, dengan fokus pada sejarah sosial. Pada 2015, ia dipercaya menjabat sebagai Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Dalam perannya, Hilmar mendorong kebijakan pemajuan kebudayaan yang inklusif, menekankan pentingnya partisipasi masyarakat, serta membuka ruang bagi keberagaman ekspresi budaya di seluruh Nusantara. Di luar jabatan birokrasi, Hilmar Farid dikenal luas sebagai pemikir progresif yang berupaya menjembatani dunia akademik, seni, dan aktivisme, dengan keyakinan bahwa kebudayaan adalah fondasi penting bagi pembangunan bangsa yang berkeadilan.
Climate Reality Leader - Direktur
Amanda Katili Niode adalah Ketua Omar Niode Foundation, organisasi nirlaba yang bergerak di bidang pertanian, pangan, budaya, dan kuliner Nusantara, serta Direktur Climate Reality Indonesia dengan jaringan lebih dari 1.200 sukarelawan. Beliau bersertifikat Food & Climate Shaper dari Future Food Institute dan FAO, serta aktif menulis dan menyunting berbagal buku bertema pangan dan iklim, beberapa di antaranya meraih penghargaan Gourmand World Cookbook Awards. Amanda juga dikenal sebagai executive coach, trainer, dan mentor di bidang lingkungan, perubahan iklim, dan keberlanjutan, serta pernah menjabat sebagai Ketua Tim Ahli Utusan Khusus Presiden Bidang Perubahan Iklim dan Staf Khusus Menteri Lingkungan Hidup. la meraih gelar PhD dari University of Michigan, Ann Arbor, dan Sarjana Biologi dari ITB.
Bappeda Musi Banyuasin - Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah
Ir. Amrah Syarif, ST, MT
Ir. Amrah Syarif, ST, MT adalah Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah di Bappeda Kabupaten Musi Banyuasin. Lahir di Pangkal Pinang pada 4 September 1974, ia memiliki latar belakang akademik di bidang Teknik Sipil (S1, Universitas Sriwijaya), Magister Manajemen Infrastruktur (S2, Universitas Sriwijaya), serta Profesi Insinyur dari Universitas Lampung.
Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Amrah memulai karier sebagai Engineer di PT Bangun Cipta Kontraktor (1999), kemudian melanjutkan kiprahnya di Bappeda Musi Banyuasin sejak 2001 dengan berbagai posisi strategis, mulai dari Kasubbid Pembangunan SDM, Sosbud dan Ekonomi, hingga dipercaya sebagai Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah sejak 2021.
Ia aktif mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan profesional, di antaranya Pemetaan Batas Desa (Bakosurtanal, 2003), Sertifikasi Ahli Pengadaan Nasional (LKPP, 2009), Diklat Penjenjangan Perencana Madya (Bappenas & UGM, 2018), serta Pelatihan Perencana Lingkungan dalam Pembangunan (Bappenas & Universitas Sriwijaya, 2019).
Dengan kombinasi keahlian teknis, manajerial, serta pengalaman panjang di bidang perencanaan pembangunan daerah, Amrah Syarif berperan penting dalam merumuskan kebijakan, strategi, dan pengembangan infrastruktur berkelanjutan di Kabupaten Musi Banyuasin.
Asisten 2 Kapuas Hulu - Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Kapuas Hulu
Foodagogik - Research & Programs Lead
Kintan adalah seorang ahli agroekologi dengan pengalaman lebih dari lima tahun, dengan spesialisasi di bidang sistem pangan berkelanjutan, pelibatan multipihak, dan pembangunan berketahanan iklim. Meraih dua gelar Magister Sains di bidang Agroecology and Food Sovereignty dari ISARA Lyon dan University of Gastronomic Sciences Pollenzo, topik penelitiannya meliputi transformasi sistem pangan, perubahan iklim, dan inovasi agroekologi. Saat ini ia menjabat sebagai Research and Programs Lead di foodagogik dan terlibat dalam berbagai dialog multipihak tentang transformasi sistem pangan.
Bupati Sanggau
Drs. Yohanes Ontot, M.Si, lahir di Sanggau pada 11 Januari 1961, adalah tokoh penting di Kabupaten Sanggau yang saat ini menjabat sebagai Bupati Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Berkarier dari bawah, beliau pernah menjadi camat di beberapa wilayah, hingga menduduki posisi strategis sebagai Kepala BLHKPK dan Kadis Dikpora Sanggau. Selain birokrasi, ia aktif dalam organisasi adat, menjabat sebagai Sekjen dan Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sanggau serta Koordinator ISKA Wilayah Timur Kalimantan Barat. Sosok yang akrab disapa Ontot ini dikenal berkomitmen pada visi “Sanggau Maju Berkelanjutan dan Berkeadilan” dan telah meraih berbagai penghargaan nasional di bidang pertanian, tata kelola pemerintahan, inovasi lingkungan, hingga pemberdayaan masyarakat. Di luar kesibukan, ia menyukai olahraga, membaca, dan menyanyi, serta dikenal sebagai pribadi yang dekat dengan Masyarakat
Bapperida Sanggau - Kepala Bapperida
Shopiar Juliansyah, SE, MM, lahir di Pontianak pada 30 Juli 1972, sosok yang akrab disapa Cecep ini adalah salah satu sosok penting di Pemerintahan Kabupaten Sanggau yang menjabat secara definitif sebagai staf ahli Bupati kemudian saat ini sedang menjalankan tugas sebagai Plt. Kepala Bapperida Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Ia pernah menjabat beberapa jabatan strategis yang berkaitan dengan tata Kelola kepemerintahan dan urusan kepegawaian. Selain itu dikenal dikenal sangat aktif dalam Komunitas Adat Budaya Melayu Sanggau yaitu MABM serta juga sebagai ketua Dewan Pakar Organisasi daerah ICMI kabupaten Sanggau . Membaca merupakan salah satu aktivitas beliau dalam mengisi waktu luangnya
Mercy Corps Indonesia
Ade Soekadis, Executive Director
Sebagai Executive Director Mercy Corps Indonesia, Ade Soekadis memimpin berbagai program kemanusiaan dan pembangunan yang berfokus pada ketahanan iklim, tanggap bencana, dan pemberdayaan ekonomi. Di bawah kepemimpinannya, ia meluncurkan inisiatif berskala besar seperti Mastercard Strive Indonesia untuk digitalisasi 300.000 UMKM, memperkuat ketahanan masyarakat pesisir serta petani kecil terhadap dampak perubahan iklim, serta mengembangkan program air dan sanitasi berbasis pasar di berbagai wilayah Indonesia. Sebagai lembaga kemanusiaan Mercy Corps Indonesia juga secara aktif melakukan tanggap darurat bencana seperti gempa tsunami Sulteng, letusan Semeru, siklon Seroja NTT dan kolaborasi dengan berbagai pihak dari tingkat nasional sampai tingkat komunitas dalam pengurangan risiko bencana di Indonesia.
Cindi Shandoval adalah seorang women entrepreneur asal Siak, Riau, lulusan Arkeologi UGM yang aktif melestarikan budaya lewat komunitas Heritage Hero dan SKELAS (Sentral Kreatif Siak). Selain menginisiasi berbagai program pelestarian sejarah dan kuliner tradisional, ia kini juga mengembangkan usaha hilirisasi nanas gambut Siak melalui brand Pinaloka, yang menghasilkan produk olahan seperti minuman kaleng, selai, dan sirup nanas. Upaya ini menjadi wujud komitmennya dalam menghubungkan pelestarian budaya, kreativitas, dan pemberdayaan ekonomi lokal secara berkelanjutan.
Dinas Pariwisata Kab. Siak
Dastian Susila, lahir di Siak pada 12 Agustus 1995, sejak kecil menunjukkan ketertarikan pada seni budaya Melayu dan sejarah lokal. Setelah menyelesaikan pendidikan di Universitas Riau jurusan Ilmu Komunikasi, ia berkarier sebagai Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pariwisata Kabupaten Siak.
Dalam kesehariannya, Dastian aktif mengembangkan potensi pariwisata daerah melalui berbagai kegiatan promosi dan pelestarian budaya. Baginya, melestarikan warisan budaya bukan sekadar pekerjaan, tetapi juga panggilan untuk menjaga identitas daerah.
Gemilang
Varisa Avila Theresia adalah seorang pemuda asal Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, yang tumbuh dekat dengan alam dan kehidupan masyarakat adat. Ia berperan sebagai pendamping masyarakat adat dan generasi muda di tingkat kabupaten dengan fokus pada pengembangan kapasitas, pelestarian pengetahuan lokal, serta penguatan kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan inklusif. Melalui perannya, ia berkomitmen bersama generasi muda lainnya untuk bersinar lewat Gemilang Sintang Lestari, sebuah wadah kolaborasi dan inkubasi usaha lestari di Sintang. Melalui komunitasnya ia terus hadir sebagai jembatan kolaborasi lintas sektor agar komunitas adat, usaha lestari dan generasi muda memiliki ruang yang lebih kuat untuk ikut menentukan arah perubahan didaerahnya.
Samudra Bekudong'k
Aldi adalah pemuda asal Kabupaten Sanggau yang aktif sebagai bagian dari Samudra Bekudong’k, sebuah ruang inisiatif orang muda yang mendorong gerakan ekonomi lestari dan pelestarian identitas lokal. Ia memiliki minat besar di bidang audiovisual dan kini tengah mengembangkan usaha dokumentasi sebagai wadah untuk menangkap berbagai cerita dari komunitas dan alam sekitarnya. Selain itu, Aldi juga aktif dalam riset inovasi teknologi tradisional daerah, menggali pengetahuan lokal dan mencari cara kreatif untuk mengembangkannya secara berkelanjutan. Melalui Samudra, Aldi turut terlibat dalam berbagai kegiatan kreatif, kolaboratif, dan pemberdayaan UMKM, serta ikut mempromosikan potensi lokal Sanggau melalui lensa kamera dan karya visual yang menginspirasi.
Gampiri Interaksi Lestari
Nedya Sinintha Maulaning merupakan putri daerah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dengan tekad kuat untuk menghubungkan pembangunan ekonomi masyarakat dan kelestarian alam. Melalui kepemimpinannya di Gampiri Interaksi Lestari, ia menggerakkan orang muda dan pegiat usaha lokal untuk mengembangkan produk hilirisasi berbasis alam serta mendorong praktik usaha yang berkeadilan dan ramah lingkungan. Bagi Nedya, menjaga hutan dan sumber daya alam Sigi bukan hanya tentang melestarikan warisan, tetapi juga membuka jalan bagi kesejahteraan masyarakat melalui ekonomi lestari yang berkelanjutan.
Semesta Sintang Lestari
Millavenia Pusparini (Mimi) dikenal sebagai pemimpin muda yang bersama timnya tengah merintis sebuah social enterprise di Kabupaten Sintang. Melalui riset dan inovasi, ia mengembangkan produk berbasis alam untuk menghadirkan model bisnis yang berkelanjutan. Saat ini, Mimi dan tim di Semesta Sintang Lestari sedang mengembangkan Bischo (produk turunan dari ikan gabus yang ditujukan untuk pencegahan stunting di Kabupaten Sintang) serta dalam proses melakukan riset terkait potensi produk Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di lanskap Gunung Naning.
Selaras Musi Banyuasin
Sintia adalah sarjana Teknologi Pertanian sekaligus inovator teknologi tradisional dari Musi Banyuasin yang fokus pada keberlanjutan dan kearifan lokal. Sintia mengembangkan pemanfaatan limbah gambir sebagai pewarna alami ramah lingkungan, serta mendorong pengolahan pangan lokal dan penguatan UMKM desa. Sebagai anggota Selaras Muba Lestari, Sintia berkomitmen menjembatani pengetahuan modern dan praktik tradisional untuk membangun ekosistem ekonomi yang lestari dan berdaya.
Kementerian Perindustrian - Direktur IKM KSK
Budi Setiawan, S.T., M.M., adalah Direktur Industri Kecil dan Menengah Kimia, Sandang, dan Kerajinan (IKM KSK) di Kementerian Perindustrian. Ia berperan dalam merumuskan kebijakan dan program untuk memperkuat daya saing IKM di sektor kimia, sandang, dan kerajinan, dengan fokus pada peningkatan kapasitas, pengembangan inovasi, serta perluasan akses pasar bagi pelaku industri kecil dan menengah di Indonesia.
Melani Budianta adalah anggota Komisi Kebudayaan, Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia. Ia mengajar selama 14 tahun di FSUI dan menjabat sebagai Guru Besar bidang sastra dan kajian budaya (2005-2024). Sebagai pegiat budaya, Melani bekerja dengan Jejaring Kampung Nusantara (Japung), dan menerbitkan buku dan artikel tentang pentingnya membangun lumbung budaya di komunitas akar rumput.
Skelas
Cerli adalah Ketua Sentra Kreatif Lestari Siak sebuah wadah kolaboratif yang menghubungkan para pelaku usaha lokal, komunitas, dan lembaga sosial di Kabupaten Siak dalam satu jaringan yang saling mendukung. Dia mulai tertarik dengan lingkungan sejak berada di bangku kuliah dan kembali ke kampung halamannya di Siak untuk bekerja serta membuka ruang kepada orang muda untuk berpendapat dan berkreasi. Cerli juga aktif memberikan memberikan pelatihan UMKM untuk mengembangkan usaha yang lebih ramah lingkungan. Saat ini Cerli juga memiliki usaha anyaman Suwai yang memberdayakan pengrajin perempuan untuk membuat berbagai inovasi produk dari anyaman pandan.
Samudra Bekudong'k
Muhammad Aqil Noviandri adalah pemuda asal Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, yang aktif mendorong gerakan ekonomi lestari dan partisipasi anak muda di kampung halamannya. Ia merupakan ketua dari Samudra Bekudong’k, ruang inisiatif anak muda yang menjadi penggerak kegiatan kreatif, wadah inkubasi UMKM lokal, promosi ekowisata, dan pelestarian identitas lokal Sanggau. Lewat Samudra, Aqil mendorong kolaborasi multipihak dan turut aktif dalam forum Sabang Merah Berdompu untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berakar pada kekuatan komunitas. Ia juga dikenal lewat karya dokumentasi, fotografi, dan film yang menarasikan perubahan dari pinggiran dengan cara yang jujur dan menginspirasi.
Cendekia Iklim Indonesia - CEO and Founder
Agam Subarkah is the Chief Executive Officer and Founder of Cendekia Iklim (CII) Indonesia. He is a climate strategist, with over eight years of experience driving impactful strategic initiatives for sustainable development. He excels in forging public-private partnerships and crafting systemic map that facilitate corporate decarbonization and climate resilience. Agam leads several initiatives supporting new economic model and blueprints for sustainable districts in Indonesia.
Taman Nasional Lore Lindu - Kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu
Ibu Dr. Ir. Titik Wurdiningsih, M.Si adalah Kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (BBTNL) sejak tahun 2022. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk pengelolaan Taman Nasional Lore Lindu yang lebih baik. Ibu Titik Wurdiningsih juga menghadapi tantangan dalam menangani aktivitas penambangan emas tanpa izin di kawasan taman nasional dan mengupayakan pendekatan persuasif serta edukatif dengan melibatkan desa-desa penyangga.
GTRA Sigi - Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kab. Sigi
Andi Rachman Djaini adalah Kepala Bagian Pemerintahan di Sekretariat Daerah Kabupaten Sigi dan bagian dari Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Kabupaten Sigi. Beliau menyebutkan bahwa Kabupaten Sigi berhasil menjadi pemerintahan terbaik pertama di Provinsi Sulawesi Tengah dan peringkat 48 secara nasional dalam Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) tahun 2023. Sebagai bagian dari GTRA, Andi Rachman Djaini terlibat dalam upaya pelaksanaan Reforma Agraria dan penyelesaian konflik agraria di Kabupaten Sigi.
Conservana Trading & Advisory - General Manager
Narasumber SDO
Narasumber SDO
100%
10
H49
Eka Maulana Nugraha Putra adalah Direktur Bisnis dan General Manager Conservana Trading (Conservana-Foresta), yang memimpin pengembangan pasar lokal dan global untuk produk hasil hutan bukan kayu (HHBK) bersertifikat. Di bawah kepemimpinannya, Conservana telah memperluas jangkauan ke Eropa, AS, China, Hong Kong, Jepang, dan Indonesia.
Ia juga memimpin proyek Conservana di Kabupaten Sigi bersama LTKL, dengan fokus pada pengembangan HHBK melalui agroforestri di kawasan hutan lindung. Dengan latar belakang riset ekonomi restoratif di Kalimantan Tengah dan Sigi, Eka turut mendorong upaya pelestarian hutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Summarize this table
Eka Maulana Nugraha Putra adalah Direktur Bisnis dan General Manager Conservana Trading (Conservana-Foresta), yang memimpin pengembangan pasar lokal dan global untuk produk hasil hutan bukan kayu (HHBK) bersertifikat. Di bawah kepemimpinannya, Conservana telah memperluas jangkauan ke Eropa, AS, China, Hong Kong, Jepang, dan Indonesia.
Ia juga memimpin proyek Conservana di Kabupaten Sigi bersama LTKL, dengan fokus pada pengembangan HHBK melalui agroforestri di kawasan hutan lindung. Dengan latar belakang riset ekonomi restoratif di Kalimantan Tengah dan Sigi, Eka turut mendorong upaya pelestarian hutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Turn on screen reader support
To enable screen reader support, press Ctrl+Alt+Z To learn about keyboard shortcuts, press Ctrl+slashNur Arinta Rohim has joined the document.
Hutan Kita Institute
Adiosyafri adalah pegiat lingkungan hidup dari Sumatera Selatan yang berfokus pada konservasi hutan, ekosistem gambut, dan mangrove. Ia aktif mendampingi masyarakat, mengembangkan program berbasis keberlanjutan, serta mendorong kolaborasi lintas pihak untuk menjaga keanekaragaman hayati dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Supernova Konstelasi Accelerator - Organization Development Manager
Dea Amanda leads the Organization Development unit at Supernova, working closely with her team to foster growth and sustainability across the organization. With a background in hospitality and startups, she brings strong expertise in budgeting, safeguarding policies, and social and financial audits. Through Packard’s Learning and Development Program, she enhanced her strategic leadership and operational effectiveness, and continues to guide Supernova’s progress with a collaborative and purpose-driven approach.
Travel Blogger
Febrian
Seorang travel blogger yang berdedikasi dalam menjelajahi berbagai destinasi. Sebagian besar waktunya ia habiskan untuk bepergian, mendokumentasikan setiap momen, dan berbagi pengalamannya di berbagai platform media sosial. Febrian mengabadikan berbagai momen perjalanan yang mencakup tradisi dan budaya Indonesia yang unik di setiap daerah yang ia kunjungi.
Mantan Kontestan Master Chef Indonesia
La Ode,
Kontestan MasterChef Indonesia Season 8 asal Sulawesi Tenggara, adalah chef sekaligus kreator konten yang mengeksplorasi kuliner dan bahan pangan lokal. Lewat storytelling, ia menyoroti keunikan dan asal-usul bahan dari alam, mengajak audiens memahami perjalanan pangan dari panen hingga tersaji menjadi hidangan khas nusantara.
Samudra Bekudong'k
Paris Ramadhan,
Penggerak komunitas muda di Sanggau melalui SAMUDRA Bekudong’k, sekaligus fotografer paruh waktu yang jatuh cinta pada dunia visual sejak mengenyam pendidikan. Karyanya banyak berfokus pada human interest, landscape, dan portrait. Ia juga menyalurkan ketertarikan pada pendokumentasian adat serta budaya lokal lewat foto maupun film.
Japesda - Direktur
Nurain Lapolo menjabat sebagai Direktur Eksekutif JAPESDA yang memiliki keahlian dalam isu pembangunan, mencakup konservasi, ekonomi, dan inklusi sosial. Berpengalaman luas dalam pengelolaan sumber daya alam pesisir dan laut, ia memimpin berbagai program yang berfokus pada pertanian cerdas iklim, konservasi laut berbasis masyarakat, dan pengelolaan perikanan berkelanjutan
Mercy Corps - Program Manager MRED
Dewi Hanifah, M-RED Program Manager
Dewi Hanifah menjabat sebagai Program Manager di Mercy Corps Indonesia yang memimpin program M-RED (Managing Risk through Economic Development). Program ini berfokus untuk membangun ketahanan masyarakat terhadap bencana di Kabupaten Sigi melalui pengembangan ekonomi dan pengurangan risiko bencana. Beliau telah bekerja di sektor kemanusiaan dan bekerja di bidang pengurangan risiko bencana selama 19 tahun, sejak bergabung dengan Mercy Corps pasca-tsunami Aceh.
Java Kirana - Founder
Noverian Aditya atau biasa disapa Eri, adalah founder dari Java Kirana, ecosystem enabler kopi yang sudah berproses dengan ribuan petani yang tersebar di 8 Kabupaten di seluruh Indonesia. Sembari membangun Java Kirana, Eri berkarir di industri investasi dan keuangan, bekerja di perusahaan modal ventura dan dana ekuitas swasta, lalu akhirnya menjadi manajer kemitraan strategis dari Bukalapak Tbk. lalu sekarang bersama Google Indonesia.
SCOPI - Direktur Eksekutif
Ade Aryani memiliki lebih dari 15 tahun pengalaman kerja sebagai profesional manajemen di lembaga donor internasional di Indonesia yang mencakup berbagai sektor termasuk kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Sebelum bergabung dengan SCOPI, Ade Aryani bekerja di USAID Indonesia, dan kemudian di Ford Foundation Indonesia, setelah memulai kariernya di sebuah perusahaan swasta multinasional yang berfokus pada sektor pembiayaan. Ia membawa segudang keahlian dalam manajemen, sumber daya manusia, dan aplikasi hibah ke dalam peran kepemimpinan di SCOPI, Sustainable Coffee Platform of Indonesia.
Dinas Tanaman Pangan Hortikultura, dan Perkebunan Kab. Sigi - Kepala Dinas
Bapak Rahmad Iqbal Nurkhalis adalah Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Sigi. Beliau terlibat dalam pemberdayaan petani di Kecamatan Dolo Selatan dengan menyalurkan bantuan seperti benih jagung, cabai rawit, dan peralatan pertanian kepada 150 petani. Bapak Rahmad juga menekankan kebijakan pengendalian ekspansi sawit di Kabupaten Sigi karena kondisi geografis dan ekologisnya
Indonesia Coffee Academy - Head Of ICA
Donna elvina amelia, adalah seorang wanita yang berkarier dari barista sejak 2009. Mendalami industri kopi selama 16 tahun tidak membuat donna bosan karena di industri kopi banyak inovasi yang pastinya harus di kreasikan. Berperan sebagai head of People and Coffee Solustions Anomali Group tidak hanya kopi yang di research dan develop, people development pun donna geluti. Menjadikan tim yang selalu termotivasi untuk mempunyai skill lebih adalah salah satu semangatnya agar tidak terjebak dalam zona nyaman dan selalu berkreasi. Melalui perannya, donna terus berkomitmen sebagai jembatan kolaborasi untuk Anomali Coffee dan sekitarnya lebih maju
Beragam Rasa Indonesia - Direktur Beragam Rasa Indonesia
Nur Jamila (Mila) adalah Direktur PT Berangan Ragam Rasa (Beragam) sejak Februari 2022, setelah sebelumnya bergabung pada 2020 sebagai Project & Internal Quality Manager. Berpengalaman lebih dari 10 tahun di bidang pengembangan dan manajemen, Mila memimpin implementasi strategi bisnis, efisiensi produksi, serta jaminan kualitas dengan menjunjung prinsip Good Corporate Governance. Selain perannya di Beragam, sejak 2021 Mila juga dipercaya sebagai Board Member SCOPI (Sustainable Coffee Platform of Indonesia) periode 2024-2027, sebuah organisasi yang berfokus pada keberlanjutan industri kopi di Indonesia. Lebih dari sekadar profesional di industri kopi & gula aren, Mila juga memiliki kecintaan mendalam terhadap kopi & gula aren itu sendiri. Rasa ingin tahunya mendorongnya untuk memahami ekosistem kopi & gula aren secara menyeluruh, sekaligus memperkuat komitmennya dalam menghadirkan dampak positif bagi lingkungan dan komunitas sekitar melalui perannya di Beragam.
Kopi Tala - Content Writer
Maria Anastasia mendokumentasikan pengalaman minum kopi dan hal-hal seputarnya di kopitala.com. Seorang creative writer yang pernah bekerja di Philocoffee sebagai podcast producer Bincang Kopi, editor buku, dan creative marketing. Sempat berkarier di CATUR Coffee Company sebagai media producer yang mengelola siniar dan video di SSG Coffee Channel, visual, dan content writing untuk media sosial. Belakangan ini, Maria bekerja sebagai copywriter di advertising agency sambil tetap bekerja paruh waktu sebagai penulis di perusahaan kopi.
Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan UGM
Bahruddin, PhD adalah dosen di Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, Fakultas Sosial dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Gadjah Mada, Indonesia. Dia memperoleh gelar PhD dari University of Melbourne dengan riset tentang Voluntary Regulation. Bahruddin juga terpilih menjadi salah satu wakil Indonesia dalam program Managing Global Governance yang diselenggarakan oleh German Development Institute. Saat ini, Bahruddin bekerja sama dengan The University of Melbourne dan KONEKSI untuk melakukan penelitian tentang “Understanding social participation and inclusion in Jurisdictional Approaches (JA) to sustainable environmental management”. Bahruddin dan koleganya telah mempublikasi beberapa jurnal internasional tentang perkembangan dan tantangan. Implementasi pendekatan Jurisdictional Approach (JA) di Indonesia.
Zero One - CEO
Rangga adalah seorang pengusaha yang berperan aktif untuk mengembangkan mekanisme pendanaan alternatif dengan pendekatan keseimbangan antara pelestarian alam, kesejahteraan komunitas, dan pertumbuhan ekonomi. Saat ini, sudah ada 9 portfolio perusahaan bergerak di berbagai industri, (1) Solusi Berbasis Alam; (2) Energi Terbarukan; (3) Pengolahan Limbah; dan (4) Jasa Keuangan.
Melalui perusahaannya, Rangga bertekad merealisasikan visi ekonomi restoratif dan regeneratif sebagai salah satu model ekonomi untuk mendorong lebih banyak usaha-usaha lestari yang berkembang di berbagai daerah.
KMSPE (Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pendanaan Ekologi) - Direktur Eksekutif PATTIRO (Salah satu anggota KMS PE)
Fitria Muslih, saat ini aktif sebagai Direktur Eksekutif PATTIRO (Anggota KMSPE), sejak lulus kuliah sdh aktif bekerja di isu tata kelola pemerintahan.
ICEL - Kepala Divisi Tata Kelola Linkungan Hidup dan Pengendalian Pencemaran
Marsya adalah seorang peneliti hukum dan pengacara yang mendalami isu pembela Hak Asasi Manusia atas lingkungan, Hak Asasi Manusia, perubahan iklim, hukum konservasi, kehutanan, keuangan berkelanjutan, dan sistem peradilan pidana yang berorientasi pada pemulihan lingkungan. Karyanya mencerminkan komitmen untuk memajukan keadilan lingkungan melalui penelitian hukum dan aplikasi praktis di bidang kebijakan, konservasi, dan pembangunan berkelanjutan. Saat ini Marsya adalah Kepala Divisi Tata Kelola Linkungan Hidup dan Pengendalian Pencemaran di ICEL.
Akademisi, Birokrat, dan pakar Otonomi Daerah Indonesia - Akademisi, Birokrat, dan pakar Otonomi Daerah Indonesia
RUA dan SDO - External
RUA dan SDO - External
100%
10
H93
Prof. Dr. Djohermansyah Djohan, MA adalah pakar otonomi daerah yang memiliki pengalaman panjang di dunia pemerintahan. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (2010–2014) dan Penjabat (Pj) Gubernur Riau (2013–2014). Di samping mengajar di IPDN dan UNAS, kini Prof. Djo aktif memimpin Institut Otonomi Daerah (i-Otda), sebuah lembaga riset dan advokasi yang berfokus pada penguatan kapasitas pemerintah daerah melalui kajian dan pendampingan kebijakan.
Selain kiprahnya di pemerintahan, Prof. Djo juga dikenal sebagai akademisi dan penulis buku, seperti “Memakmurkan Otonomi” dan “Koki Otonomi: Resep Memajukan Pemda”. Dengan dedikasi yang konsisten, beliau terus mengawal pembuatan dan pelaksanaan kebijakan otonomi daerah agar benar-benar membawa manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat dan percepatan pembangunan.
Summarize this table
Prof. Dr. Djohermansyah Djohan, MA adalah pakar otonomi daerah yang memiliki pengalaman panjang di dunia pemerintahan. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (2010–2014) dan Penjabat (Pj) Gubernur Riau (2013–2014). Di samping mengajar di IPDN dan UNAS, kini Prof. Djo aktif memimpin Institut Otonomi Daerah (i-Otda), sebuah lembaga riset dan advokasi yang berfokus pada penguatan kapasitas pemerintah daerah melalui kajian dan pendampingan kebijakan.
Selain kiprahnya di pemerintahan, Prof. Djo juga dikenal sebagai akademisi dan penulis buku, seperti “Memakmurkan Otonomi” dan “Koki Otonomi: Resep Memajukan Pemda”. Dengan dedikasi yang konsisten, beliau terus mengawal pembuatan dan pelaksanaan kebijakan otonomi daerah agar benar-benar membawa manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat dan percepatan pembangunan.
Turn on screen reader support
To enable screen reader support, press Ctrl+Alt+Z To learn about keyboard shortcuts, press Ctrl+slashNur Arinta Rohim has joined the document.
Talkshow: Menghidupkan Alam, Membangun Ekonomi: Dari Sumber Alam Menuju Kemandirian Lokal
Talkshow: Jelajah Sintang Lestari Melalui Ekowisata Berbasis Budaya: Cerita dari #ExploNation
Talkshow: Peta Membangun Ketahanan: Transformasi Daerah di Tengah Krisis Iklim
Insightful Talk: Pendekatan Yurisdiksi untuk Pembiayaan Inovatif
Ragam Tana Kami: Jejak Kopi Nusantara
Talkshow: Menemukan Daya Ungkit Komoditas Lokal Lestari Untuk Pasar Global
Talkshow: Mendukung Perubahan: Pendanaan Inovatif untuk Pembangunan Berkelanjutan dan Keberlanjutan Alam